Sinopsis Sweet Combat episode 5 part 2

Sweet Combat episode 5 part 2

Ming Tian mengajak adik kembarnya Ming Zhu dan Ming Lang untuk pergi ke KFC, namun sesampainya disana dia melihat seorang laki-laki yang sedang berjalan bersama kedua temannya.

Ming Tian merasa tidak tenang, diapun mengajak Ming Zhu dan Ming Lang untuk segera pulang kerumah.

Saat mereka sedang berjalan, mereka kembali bertemu dengan laki-laki tersebut.

Ternyata laki-laki tersebut bernama Ma Yi Chen.
Ma Yi Chen dan Ming Tian sudah saling kenal sebelumnya, namun Ma Yi Chen terlihat sangat membenci Ming Tian.

Ma Yi Chen menjelek-jelekkan Ming Tian namun Ming Tian hanya diam saja.
Sedangkan Ming Lang tidak terima kakaknya dijelek-jelekkan, diapun langsung maju kedepan dan memukuli Ma Yi Chen.

"Kamu tidak boleh menindas kakakku." Kata Ming Lang.

Ma Yi Chen langsung mencekik leher Ming Lang dengan menggunakan satu tangannya.

Ming Tian hendak menolong Ming Lang namun Ming Zhu sangat ketakutan dan memeluk erat Ming Tian.

Ming Tian meminta agar Ma Yi Chen melepaskan Ming Lang namun Ma Yi Chen berkata dia bersedia untuk melepas Ming Lang asalkan Ming Tian memohon padanya.

"Aku mohon padamu, lepaskan adikku." Kata Ming Tian.

Ma Yi Chen merasa hanya kata-kata saja tidak cukup, diapun meminta agar Ming Tian memohon sambil berlutut dihadapannya maka dia akan melepaskan Ming Lang.

Demi adiknya, akhirnya Ming Tian pun bersedia untuk berlutut dan memohon pada Ma Yi Chen.

Ma Yi Chen langsung menertawai Ming Tian, dia melepaskan Ming Lang namun setelah itu dia langsung menendang dada Ming Tian.

Ming Tian hendak memeluk Ming Lang namun Ming Lang malah marah dan tidak mau dipeluk Ming Tian.

Sesampainya dirumah Ming Tian pun merasa sangat kesal karena dirinya ditindas oleh Ma Yi Chen.

Kakek Fang meminta Fang Yu dan Fang Zhou untuk datang keruangannya.
Tak lama kemudian bibi Chen datang mengantarkan minuman untuk kakek Fang.

Namun kakek Fang melihat cangkir yang bibi Chen berikan ada yang pecah pada bagian sudutnya.

Kakek Fang mengatakan bahwa cangkir yang pecah pada bagian sudutnya sangat mudah terkontaminasi.
Kakek Fang pun meminta bibi Chen untuk membuang semua cangkir yang sudah pecah pada bagian sudutnya.

Fang Yu sepertinya terkejut mendengar kata kakek Fang. (Mungkin Fang Yu teringat dengan gelas yang ada dirumah Ming Tian )

Kakek Fang kemudian memberitahu Fang Yu dan Fang Zhou bahwa paman Wang baru saja pulang dari Australia.

Kakek Fang pun mengajak Fang Yu dan Fang Zhou untuk makan bersama dengan paman Wang hari jumat nanti.

Malam harinya Ming Lang bertanya pada Ming Tian apakah benar jika Ma Yi Chen sering menindas Ming Tian.
Ming Lang bertanya kenapa Ming Tian tidak pernah melawannya.

Ming Tian pun berkata bahwa perkelahian adalah suatu hal yang tidak baik dan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah.

Namun Ming Lang malah marah pada Ming Tian apalagi dia ingat saat Ming Tian berlutut didepan Ma Yi Chen, Ming Lang berkata lebih baik dia dipukuli sampai mati daripada harus melihat kakaknya yang memalukan.

Ming Tian pun langsung marah mendengarnya.

"Apa kamu tahu apa artinya dipukuli sampai mati? kamu tidak tahu, apa kamu tahu gara-gara papa memukuli orang sampai mati mama meninggalkan rumah dan membuat keluarga kita sengsara?
Kalau aku sendiri maju dan bertarung dengan mereka kemudian aku sampai mati kalian bagaimana? Apakah aku harus nekat dan membiarkan kalian menjadi anak yatim?" Kata Ming Tian.

Ming Tian pun kemudian meminta Ming Lang untuk segera pergi tidur.

Besok paginya saat Ming Zhu dan Ming Lang hendak berangkat ke sekolah, Ming Tian memanggil mereka.

Ming Tian meminta maaf pada Ming Lang karena tadi malam dia sudah marah-marah pada Ming Lang.

Ming Tian juga meminta maaf pada mereka karena Ming Tian tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk mereka.
Namun Ming Tian berjanji untuk kedepannya kejadian tersebut tidak akan terulang lagi.

Sun Hao masuk kedalam ruang latihan dengan gaya "sok cool" dengan memakai kacamata hitam dan juga baju pantai.

Sun Hao tebar pesona dihadapan para wanita.
Dia kemudian membuka bajunya dan melumuri badannya dengan menggunakan minyak dan diapun memperlihatkan otot-otot dibadannya.

Namun saat Sun Hao melihat keadaan disekitarnya, ternyata tidak ada siapa-siapa lagi ditempat tersebut kecuali dirinya.
Ternyata para wanita malah kabur meninggalkan Sun Hao.

Sun Hao sangat kecewa karena tebar pesonanya gagal.

"Kenapa aku dan Ming Tian memiliki perbedaan yang sangat jauh." Kata Sun Hao.

Tak lama kemudian Song Xiao Mi datang.
Sun Hao pun langsung menutupi dadanya dengan menggunakan bajunya.

"Sepertinya pepatah yang mengatakan bahwa bodoh adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan ternyata memang benar." Kata Song Xiao Mi.

Sun Hao bertanya pada Song Xiao Mi kenapa dia dan Ming Tian memiliki perbedaan yang sangat banyak.

Song Xiao Mi pun berkata bahwa orang seperti Sun Hao yang merasa dirinya memiliki bentuk tubuh seperti gunung Tai, bagi para wanita dikampus Zhengze sama saja seperti orangutan yang ada disebelah gunung Tai.

Berbeda dengan Ming Tian yang memiliki tubuh kecil imut dan terlihat sangat kasihan itu membuat mereka ingin menjaga dan mendekatinya.

"Tak kusangka citraku yang sehat dan membangkitkan semangat ini menjadi sebuah dosa yang nyata." Kata Sun Hao sambil memperlihatkan otot lengannya pada Song Xiao Mi.

Song Xiao Mi langsung silau melihat badan Sun Hao yang mengkilap dan penuh dengan minyak.

Song Xiao Mi pun memarahi Sun Hao dan meminta Sun Hao untuk segera mengelap minyak yang menetes dilantai.

Ming Tian, Sun Hao dan teman-teman lainnya berada disebuah ruangan untuk belajar ilmu seni bela diri "Sanda".
Pelatih kemudian memberitahu mereka bahwa mereka akan kedatangan Fang Yu senior mereka yang akan mengajari mereka gerakan-gerakan "Sanda".

Pelatih kemudian meminta salah seorang untuk maju kedepan untuk menjadi relawan yang akan dipukuli Fang Yu sebagai contoh pukulan "Sanda".

Tak lama kemudian Sun Hao mengangkat tangannya dan berkata bahwa dia bersedia menjadi relawannya.
Sun Hao pun kemudian maju kedepan.

Sun Hao terlalu banyak bicara pada Fang Yu hingga membuat Fang Yu kesal.
Fang Yu pun langsung memukul Sun Hao beberapa kali hingga Sun Hao terjatuh dan tak berdaya.

Namun tak lama kemudian salah seorang siswa berkata pada pelatih bahwa Fang Yu melakukan gerakannya terlalu cepat, dia pun meminta agar Fang Yu memberikan contoh sekali lagi.

Pelatih kemudian meminta salah seorang lagi untuk maju kedepan, namun Sun Hao kembali berdiri dan mengatakan bahwa dia masih sanggup dipukuli Fang Yu.

Fang Yu kembali memukuli Sun Hao, namun Sun Hao malah senyum-senyum sendiri.

Sun Hao senang karena dia dipukuli oleh orang yang dia sayangi. ha...ha...ha...

Tak lama kemudian kepala sekolah datang mencari Ming Tian.

Kepala sekolah mengatakan pada Ming Tian bahwa masalah Fang Yu menjadikannya lawan difinal liga Zhengze sudah dibatalkan.

Namun sebagai mahasiswa universitas Zhengze, kepala sekolah meminta agar Ming Tian bersedia untuk mengikuti latihan dan bersedia untuk mengikuti pertandingan.

Song Xiao Mi dan Cheng Ya Nan sedang sibuk membaca-baca sebuah buku.

Mereka sedang mencari cara untuk membujuk Ming Tian agar Ming Tian bersedia untuk mengikuti latihan dan mengikuti pertandingan.

Tak lama kemudian Ming Tian memanggil Cheng Ya Nan dan Song Xiao Mi dari kejauhan.

Song Xiao Mi hendak menghampiri Ming Tian namun Cheng Ya Nan malah mengajak Song Xiao Mi untuk segera kabur karena dia takut Ming Tian akan menolak mereka secara langsung.

Song Xiao Mi dan Cheng Ya Nan pun langsung berlari dan Ming Tian pun berusaha untuk mengejar mereka.

Namun saat mereka turun tangga, Ming Tian berhasil lompat dari atas kebawah dan akhirnya Ming Tian pun berhasil menghadang mereka.

Ming Tian berkata bahwa ada sesuatu yang ingin dia bicarakan.

Song Xiao Mi dan Cheng Ya Nan pun langsung menutup telinga mereka karena mereka takut jika Ming Tian akan menolak mereka untuk melatih Ming Tian.

Namun ternyata Ming Tian memberikan jadwal kegiatannya sehari-hari pada Song Xiao Mi dan Cheng Ya Nan.

Ming Tian pun berkata bahwa dia bersedia dilatih oleh Song Xiao Mi dan Cheng Ya Nan diwaktu luangnya.

Akhirnya Ming Tian bersedia untuk ikut latihan bela diri, hanya saja waktu luangnya sangat sedikit karena dia harus kuliah dan bekerja.