Sinopsis Put Your Head On My Shoulder Episode 1 part 1
Put Your Head On My Shoulder episode 1 part 1
Pada suatu pagi, Si Tu Mo atau yang akrab di sapa Mo Mo mendapat sebuah telepon dari salah seorang temannya, namun karena masih sangat mengantuk Mo Mo tidak sengaja menjatuhkan ponselnya ke kolong tempat tidur.
Mo Mo mencoba untuk mengambil ponsel tersebut dengan menggunakan gantungan baju dan dia malah menemukan uang sebesar 10 dolar.
Mo Mo sangat senang, namun dia juga sedih karena layar ponselnya retak.
Tak lama kemudian ponselnya berbunyi lagi, ternyata Fu Pei yang dari tadi meneleponnya.
Fu Pei mengatakan bahwa sebentar lagi dia akan menjemput Mo Mo.
Saat Mo Mo hendak meletakkan ponselnya diatas meja, Mo Mo melihat sebuah kertas yang berada di atas meja tersebut.
Mo Mo pun tersenyum saat dia membaca tulisannya sendiri yang berjudul "rencana Si Tu Mo saat kuliah".
Mo Mo berdandan sangat cantik dengan baju dan rok berwarna putih, tak lama kemudian Fu Pei meneleponnya dan mengatakan bahwa dia sudah menunggu Mo Mo di bawah.
Mo Mo pun langsung berlari menghampiri Fu Pei.
Mo Mo sangat senang dibonceng oleh Fu Pei, dalam hati Mo Mo berkata bahwa dia sangat ingin sekali menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman dengan Fu Pei, Mo Mo pun sangat berharap hari itu akan segera tiba.
Saat mereka sedang menaiki sepeda tak lama kemudian datang seorang laki-laki yang juga menaiki sepeda dari arah samping, mereka tak sengaja bertabrakan hingga mereka bertiga terjatuh.
Ternyata laki-laki tersebut adalah Gu Wei Yi sahabat Fu Pei.
"Apa kamu tidak apa-apa?" Tanya Gu Wei Yi.
"Tidak apa-apa" Kata Fu Pei.
Namun ternyata yang ditanyakan oleh Gu Wei Yi bukanlah Fu Pei tetapi Mo Mo, Fu Pei pun baru sadar ternyata Mo Mo masih terduduk di lantai.
Fu Pei langsung menghampiri Mo Mo dan hendak membantu Mo Mo berdiri, tetapi sayangnya rok Mo Mo terlilit di jeruji sepeda Fu Pei.
Gu Wei Yi kemudian datang menghampiri Mo Mo dan membantu Mo Mo dengan cara merobek roknya yang terlilit, dan setelah itu Gu Wei Yi pun pergi meninggalkan mereka.
Mo Mo sangat terkejut karena Gu Wei Yi telah merusakkan roknya.
Sementara itu Fu Pei mengajak Mo Mo untuk segera pergi karena Fu Pei takut Mo Mo akan terlambat.
Ternyata Mo Mo datang ke sebuah perusahaan untuk mengikuti tes wawancara kerja.
Saat di ruang tunggu Mo Mo sedih melihat rok nya yang robek, sementara Fu Pei tidak memedulikan Mo Mo dan malah asyik bermain game.
Tak lama kemudian teman Fu Pei meneleponnya dan berkata bahwa dia menunggu Fu Pei di warnet dan meminta Fu Pei untuk membantunya bermain game.
Fu Pei berkata dia tidak bisa datang namun temannya berkata bahwa dia akan memberikan peralatan (dalam game online) apapun yang Fu Pei mau.
Akhirnya Fu Pei pun setuju dan meminta temannya untuk menunggunya.
Dengan sedikit gugup Fu Pei meminta izin kepada Mo Mo untuk pergi dengan alasan bahwa dia akan pergi membelikan rok untuk Mo Mo.
Mo Mo pun mengizinkan Fu Pei pergi meski sebenarnya Mo Mo sangat sedih ditinggal Fu Pei.
Saat tiba di dalam kelas, salah seorang teman Gu Wei Yi hendak meminjam pulpen karena pulpennya habis.
Gu Wei Yi pun langsung mengambilnya dari dalam tas namun yang diambil bukanlah kotak pulpen, melainkan pembalut wanita.
Semua teman di kelasnya langsung terkejut melihat Gu Wei Yi membawa pembalut, bahkan Gu Wei Yi sendiri juga kaget.
Gu Wei Yi langsung membuka seluruh isi tasnya dan barulah dia sadar ternyata Gu Wei Yi salah mengambil tas saat dia membantu Mo Mo tadi.
Dan tas yang dibawa Gu Wei Yi ternyata adalah tas milik Mo Mo.
Saat gurunya datang, Gu Wei Yi pun langsung menyembunyikan pembalut tersebut di bawah meja.
Kini giliran Mo Mo yang hendak melakukan tes wawancara kerja , para HRD di perusahaan tersebut heran melihat pakaian Mo Mo yang tidak rapi bahkan sobek dibagian roknya.
Wawancara pun di mulai dan salah seorang HRD wanita meminta Mo Mo untuk memperkenalkan dirinya.
Mo Mo pun memperkenalkan dirinya dan Mo Mo berkata bahwa saat ini dia kuliah di departemen akutansi di universitas selatan.
Wanita tersebut bertanya kenapa Mo Mo datang ke wawancara magang periklanan sedangkan dia kuliah di jurusan akutansi.
"Sebenarnya saya sangat menyukai periklanan, namun saat ujian masuk universitas keluarga saya meminta saya untuk mengambil jurusan akutansi agar mudah untuk mencari pekerjaan, namun setelah saya masuk universitas saya malah merasa sangat menyukai periklanan, saya sering mempelajari sendiri konten-konten periklanan, membaca buku-buku kreatif seperti beberapa produk Ogilvy misalnya, dan saya juga sering menghadiri kelas departemen periklanan, para guru pun berkata saya sangat cocok, saya sangat berharap perusahaan dapat memberikan saya kesempatan untuk mempelajarinya lebih mendalam". Kata Mo Mo.
HRD wanita tersebut bertanya pada Mo Mo apakah dia membawa grafis karya yang dibuatnya di sekolah.
Mo Mo pun berkata bahwa dia membawanya dan dia langsung mengambil grafis tersebut dari dalam tasnya lalu diberikan kepada wanita tersebut.
" Quantum mechanics genius game, ini iklan jenis apa?" Tanya wanita tersebut.
Mo Mo langsung kaget dan berkata pada HRD bahwa itu adalah iklan game.
Mo Mo langsung mencari-cari grafis atau dokumen yang ada di dalam tasnya dan ternyata dia malah menemukan ID card milik Gu Wei Yi.
Barulah saat itu dia sadar bahwa tasnya tertukar dengan milik Gu Wei Yi.
Petugas HRD langsung memarahi Mo Mo.
" Jika anda sudah pernah memahami, budaya perusahaan kami pertama-tama adalah rasa hormat, menghormati pelanggan menghormati kreatifitas, citra anda hari ini dan karya yang anda serahkan membuat kami merasa bahwa anda tidak tertarik sama sekali dengan wawancara magang di perusahaan kami, jadi lebih baik jangan membuang-buang waktu anda". Kata wanita tersebut sambil menyerahkan dokumen yang tadi di berikan.
"Maaf, aku minta maaf".
Kata Mo Mo sambil keluar dari ruangan tersebut dengan sangat malu.
Sesampainya diluar ponsel Mo Mo berbunyi dan ternyata yang meneleponnya adalah Fu Pei.
Fu Pei tidak tahu bahwa ponsel Mo Mo ada ditangan Gu Wei Yi.
"Mo Mo, aku sudah mendapatkannya, wawancara mu sudah selesai atau belum?" Tanya Fu Pei.
"Mo Mo mu sudah selesai wawancara atau belum aku tidak tahu, yang jelas ujianku sudah berakhir" Kata Gu Wei Yi.
Saat Mo Mo sedang berjalan tak lama kemudian ponsel milik Gu Wei Yi berbunyi.
Ternyata Fu Pei yang menelepon dan meminta Mo Mo untuk bertemu dengan mereka.
Fu Pei memperkenalkan Mo Mo kepada Gu Wei Yi dan memperkenalkan Gu Wei Yi kepada Mo Mo.
Gu Wei Yi pun meminta kepada Fu Pei agar mereka segera bertukar tas.
Setelah mereka saling bertukar tas Gu Wei Yi langsung membuka-buka isi tasnya hingga membuat Fu Pei dan Mo Mo heran.
"Gu Wei Yi , apakah kamu takut Mo Mo mencuri sesuatu darimu?" Tanya Fu Pei.
Gu Wei Yi pun meminta Mo Mo untuk memeriksa isi tasnya juga.
"Sebelumnya aku juga hendak memeriksanya" Kata Mo Mo.
Saat Mo Mo memeriksa isi tasnya Mo Mo heran kenapa ada barangnya yang hilang padahal kemarin dia baru saja membelinya.
Fu Pei bertanya barang apa yang hilang.
Mo Mo pun berkata bahwa barang yang tidak terlalu penting, lagipula laki-laki tidak membutuhkannya.
Fu Pei semakin penasaran sebenarnya barang apa yang hilang.
Dengan sedikit malu-malu Mo Mo pun berkata bahwa pembalutnya yang hilang.
Fu Pei dan Gu Wei Yi sama-sama terkejut mendengarnya.
Gu Wei Yi baru ingat bahwa pembalut tersebut masih ada di bawah meja di dalam kelasnya.
Gu Wei Yi berkata pada Mo Mo bahwa dia akan menjelaskan sesuatu pada Mo Mo.
"Tidak perlu, buat kamu saja" kata Mo Mo sambil tertawa.
"Aku tidak membutuhkannya". Kata Gu Wei Yi.
Mo Mo pun meminta kepada Gu Wei Yi untuk mengembalikan pembalutnya sekarang juga.
Gu Wei Yi hanya terdiam dan tak bisa berbuat apa-apa karena memang pembalutnya tertinggal di dalam kelas.
"Bye-bye...kalau kamu mau lagi cari aku ya..." Kata Mo Mo.
Mo Mo pun pergi meninggalkan Fu Pei dan Gu Wei Yi sambil tertawa.
Mo Mo masuk ke dalam kamar asrama sambil bernyanyi.
Teman-temannya bertanya kenapa Mo Mo begitu bahagia, apakah Mo Mo sukses dengan wawancara magangnya?
"tidak". Kata Mo Mo
Apakah Mo Mo bahagia karena Fu Pei sudah menyatakan cintanya?
"Tidak juga". Kata Mo Mo.
"Lalu apa yang sebenarnya membuatmu bahagia?" Tanya temannya.
Mo Mo pun teringat dengan Gu Wei Yi dan Mo Mo berkata bahwa tadi saat di jalan dia bertemu dengan orang yang lucu sehingga membuatnya tertawa.
Mo Mo sedang terduduk di dalam kelas sambil mendengarkan seorang wanita (pegawai kantor) memperlihatkan kepada para siswa tentang bagian-bagian ruangan yang ada di dalam kantor mereka dengan menampilkan beberapa foto di sebuah layar lebar dengan menggunakan proyektor.
Namun tiba-tiba saja laptop milik wanita tersebut rusak, wanita tersebut meminta kepada asistennya untuk segera memanggil tukang servis.
Tak lama kemudian Gu Wei Yi masuk kedalam kelas tersebut, wanita tersebut mengira Gu Wei Yi adalah tukang servis laptop, dia langsung menarik tangan Gu Wei Yi dan meminta Gu Wei Yi untuk segera memperbaiki laptopnya.
Para siswa langsung heboh melihat tukang servis yang begitu tampan,
Namun tak lama kemudian asisten wanita tadi datang dengan membawa tukang servis yang asli.
Wanita tersebut langsung terkejut.
Ternyata Gu Wei Yi bukanlah tukang servis.
Wanita tersebut meminta Gu Wei Yi untuk menghentikan pekerjaannya namun Gu Wei Yi berkata bahwa sebentar lagi selesai.
Dan tak lama kemudian laptopnya pun berhasil diperbaiki.
Selesai memperbaiki laptop, Gu Wei Yi datang menghampir Mo Mo.
Mo Mo sangat gugup karena Gu Wei Yi tiba-tiba mendekatinya.
Apalagi saat Gu Wei Yi memanggil namanya, Mo Mo terlihat begitu deg-deg an.
Namun ternyata Gu Wei Yi menghampiri Mo Mo karena dia hendak mengambil kunci yang berada tepat dikolong meja di depan Mo Mo.
Dan Gu Wei Yi memanggil Mo Mo karena dia meminta Mo Mo untuk membantunya mengambil kunci tersebut.
Setelah mendapatkan kunci tersebut Gu Wei Yi pun berterima kasih kepada Mo Mo dan langsung pergi begitu saja.
Link sinopsis Put Your Head On My Shoulder episode 1-24 lengkap bisa KLIK DISINI!!!
Baca juga : Sinopsis Sweet Combat episode 1-37 lengkap.
Post a Comment for "Sinopsis Put Your Head On My Shoulder Episode 1 part 1"