Sinopsis Sweet Combat episode 4 part 2

Sweet Combat episode 4 part 2

Saat Cheng Ya Nan berjalan bersama dengan Fang Yu mereka menceritakan Ming Tian yang sangat kasihan sekali karena dia ingin keluar dari kampus Zhengze, selain itu dia juga sudah tidak bekerja lagi sedangkan dia masih mempunyai dua adik kembar yang harus dirawat.

Fang Yu bertanya pada Cheng Ya Nan apakah dia telah melakukan kesalahan karena menunjuk Ming Tian sebagai lawannya di final liga Zhengze?

Cheng Ya Nan pun berkata bahwa keputusan Fang Yu kali ini memang sedikit kelewatan.

Cheng Ya Nan mengira Fang Yu memilih Ming Tian sebagai lawannya di final karena Fang Yu ingin balas dendam pada Ming Tian karena Ming Tian pernah mengatakan Fang Yu "monster".

Namun ternyata Fang Yu melakukan itu semua karena dia ingin agar Ming Tian bisa berubah menjadi laki-laki yang lebih kuat.

Sementara itu Song Xiao Mi menemani Ming Tian untuk pulang kerumahnya, Song Xiao Mi terus saja mendekati Ming Tian.

Saat mereka sampai di depan rumah Ming Tian, Cheng Ya Nan dan Fang Yu ternyata juga berada di sana.

Setiap kali bertemu, Song Xiao Mi dan Cheng Ya Nan selalu saja ribut.

Song Xiao Mi mengajak Ming Tian untuk segera masuk ke dalam rumahnya, namun Cheng Ya Nan tak mau kalah, dia juga mengajak Fang Yu untuk ikut masuk ke dalam rumah Ming Tian.

Namun Ming Tian berkata pada mereka bahwa rumahnya jelek dan kecil, tidak cocok untuk menjamu tamu.

Tak lama kemudian Ming Zhu dan Ming Lang keluar.
Ming Lang langsung tahu siapa Fang Yu karena dia sangat mengidolakan Fang Yu.

Mereka bertiga akhirnya masuk ke dalam rumah Ming Tian.

Ming Zhu dan Ming Lang menyuguhkan buah dan minuman untuk mereka bertiga.

Namun saat Fang Yu menerima minuman yang diberikan Ming Lang, Fang Yu tidak mau meminum.

Mungkin Fang Yu sedikit jijik dengan gelas yang sedikit pecah pada bagian bibirnya.

Ming Lang terus mendekati Fang Yu dan meminta Fang Yu untuk meminum minuman tersebut, namun Fang Yu hanya diam saja dan bingung apa yang harus dia lakukan karena dia memang jijik melihat gelas tersebut.

Ming Tian yang melihat sikap Fang Yu pun langsung berkata bahwa hanya teh itu yang tersisa dirumah mereka, jika tidak puas maka tidak ada yang lain lagi.

Ming Tian mengira Fang Yu tidak mau minum karena dia tidak suka teh, padahal yang dipermasalahkan Fang Yu adalah gelasnya.

Saat suasana mulai canggung Cheng Ya Nan langsung mengalihkan pembicaraan dengan mengajak mereka semua bermain game.

Ming Lang meminta Fang Yu untuk ikut bermain namun Song Xiao Mi berkata bahwa Fang Yu hanya suka bertanding dan tidak suka bermain game.

Ming Zhu dan Ming Lang memaksa Fang Yu untuk ikut bermain, dan akhirnya Fang Yu pun bersedia.

Mereka mulai bermain slapjack ( permainan kartu).
Namun saat bermain Fang Yu terus saja kalah.
Dan akhirnya mereka pun berhenti bermain.

Ming Lang berkata pada Fang Yu bahwa dia sangat menyukai Fang Yu, dia ingin seperti Fang Yu yang tidak takut dengan apapun.

Song Xiao Mi dan Cheng Ya Nan berkata bahwa semua mahasiswa di kampus Zhengze tidak pernah takut dengan apapun.

Tak lama kemudian datang seekor kecoa yang naik ke atas meja, mereka bertiga langsung menjerit ketakutan.

Ming Zhu dan Ming Lang menertawai mereka yang katanya tidak takut dengan apapun tapi langsung menjerit ketakutan saat melihat kecoa.

Ming Tian mencoba untuk menangkap kecoa tersebut menggunakan sapu namun malah Ming Lang yang berhasil menangkapnya menggunakan gelas kaca.

"kakak tidak perlu takut, ada aku disini, aku pernah membunuh sepuluh kecoa dalam satu hari." Kata Ming Lang.

Saking takutnya Song Xiao Mi dan Cheng Ya Nan naik ke atas kursi sedangkan Fang Yu naik ke dalam gendongan Ming Tian😂.
Song Xiao Mi yang melihatnya pun langsung cemburu.

Ming Tian dan Fang Yu sama-sama kaget.

Ming Tian pun langsung melepaskan badan Fang Yu hingga Fang Yu hampir terjatuh.

Namun Fang Yu adalah seorang ratu gulat, dia bisa menopang badannya menggunakan telapak tangannya dan langsung kembali berdiri sehingga dia tidak sampai jatuh kelantai.

Ming Tian nampak heran melihatnya dan Fang Yu langsung memarahi Ming Tian.

"Untuk apa kamu menggendongku?" Tanya Fang Yu.

"Kamu sendiri yang melompat". Kata Ming Tian.😂😂😂😂

Cheng Ya Nan sangat lega akhirnya kecoa tadi sudah berada di dalam gelas dan sudah tidak bisa keluar lagi.

Namun Ming Lang sangat jahil, dia diam-diam melepaskan kembali kecoa tersebut dan mereka bertiga kembali menjerit ketakutan.

Fang Yu memberikan sepeda yang dibawanya tadi kepada Ming Tian, namun Ming Tian menolak pemberian Fang Yu dan berkata bahwa sepeda tersebut sangat mahal dan dia tidak bisa menerimanya.

Fang Yu berkata dia tidak akan mengambil kembali barang yang sudah diberikan, namun Ming Tian tetap tidak mau menerimanya.

"Aku tahu kamu sedang marah karena aku jadikan lawan di final liga Zhengze, tapi apa kamu tahu apa artinya jika di atas panggung pertandingan kamu bisa tahan bertanding denganku selama satu menit? Itu artinya adalah sebuah prestasi yang membanggakan, dan sejak saat itu pula tidak akan ada orang yang berani meremehkan ataupun mengintimidasi mu lagi, kenapa kamu tidak ingin mencobanya? kenapa kamu harus menyerah?" Tanya Fang Yu kepada Ming Tian.

Namun Ming Tian berkata bagaimanapun orang lain menilainya dia tidak tertarik dan tidak peduli.

Ming Tian berkata dia tidak ingin bantuan ataupun kepedulian dari Fang Yu, dia hanya ingin Fang Yu bersedia untuk melepasnya.

Saat mereka bertiga sudah pulang, Ming Tian kembali melihat sepeda yang diberikan oleh Fang Yu tadi.
Ming Tian teringat dengan perkataan Fang Yu bahwa dia datang bukan untuk meminta Ming Tian membatalkan niatnya untuk keluar dari kampus Zhengze, karena keluar atau tidak itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan Fang Yu.

Namun Fang Yu meminta pada Ming Tian untuk tidak menjadikan Fang Yu ataupun Zhengze sebagai alasan jika dia ingin melarikan diri dari kehidupannya sebagai seorang pecundang.

Tak lama kemudian Ming Zhu dan Ming Lang datang menghampiri Ming Tian dan bertanya apakah sepeda tersebut kakak ratu ( Fang Yu) yang memberikannya?

Ming Tian pun membenarkannya,
namun Ming Tian berkata bahwa dia akan mengembalikan sepeda tersebut karena mereka tidak boleh sembarangan menerima barang pemberian orang lain.

Ming Lang meminta izin kepada Ming Tian untuk bergabung dengan klub taekwondo disekolahnya karena dia ingin menjadi seperti Fang Yu.

Namun Ming Tian tidak mengizinkan Ming Lang untuk bergabung karena menurutnya kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah dan hanya akan menghancurkan semuanya.

Ming Lang pun marah pada Ming Tian.

"kakak tidak masuk akal, diri sendiri kuliah di Zhengze, tapi aku tidak diperbolehkan belajar gulat." Kata Ming Lang.

Ming Tian jadi sedih, dia teringat saat masih kecil dia pernah berlatih gulat bersama dengan ayahnya, hingga dia sudah beranjak dewasa pun dia juga masih berlatih.

Hingga suatu hari ayahnya berkata pada Ming Tian bahwa dia akan bertanding tinju dengan lawan yang cukup kuat, ayahnya pun meminta Ming Tian untuk datang memberinya semangat.

Saat bertanding, entah apa yang terjadi dengan lawannya, ayah Ming Tian memukul lawannya tersebut namun lawannya tersebut langsung tewas seketika.

Setelah kejadian itulah ayah Ming Tian langsung berubah menjadi seorang pemabuk, dia frustasi karena dianggap sebagai pembunuh padahal dia sendiri sama sekali tidak sengaja melakukannya.

Pada suatu malam ibu Ming Tian pergi meninggalkan rumah karena dia sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan ayah Ming Tian, bahkan sampai sekarang pun ibunya tidak juga kembali.

Dan hal itulah yang membuat Ming Tian enggan berlatih gulat, bahkan Ming Tian juga melarang adik-adiknya untuk berlatih.

" Ming Zhu Ming Lang, tidak peduli bagaimana kalian akan salah paham, tapi kakak tidak akan membiarkan kalian terhubung kembali dengan sesuatu yang telah menghancurkan keluarga kita." Kata Ming Tian dalam hati.

Sesampainya dirumah Fang Yu marah-marah sendiri, dia kesal dengan sikap Ming Tian.
Tak lama kemudian dia teringat dengan permainan slapjack yang mereka mainkan dirumah Ming Tian tadi.

Fang Yu pun langsung mencari Fang Zhou dan mengajak Fang Zhou untuk bermain.